Yulinar Fajarwati S.I.kom
2 Oktober 2025 14:18:0
Tojo Una Una (Kemenag Sulteng) – Sebanyak 33 siswa madrasah asal Kabupaten Tojo Una-Una siap berlaga di ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah 2025. Mereka akan mengikuti kompetisi yang resmi dibuka oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah melalui Zoom Meeting pada Rabu, 2 Oktober 2025.
OMI tingkat provinsi berlangsung selama dua hari, 2–3 Oktober 2025. Dari Kabupaten Tojo Una-Una, 33 siswa berhasil melaju ke tingkat provinsi setelah melalui seleksi ketat di tingkat kabupaten yang diikuti 246 peserta. Mereka terdiri dari siswa MI, MTs, dan MA, dan akan melaksanakan ujian secara daring dari daerah masing-masing dengan penuh antusias dan persiapan matang.
Kakankemenag Tojo Una-Una, H. Muh. Syahruddin, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, dari 246 peserta OMI tingkat kabupaten, sebanyak 33 orang berhasil maju ke tingkat provinsi. Ini capaian luar biasa sekaligus menempatkan Tojo Una-Una sebagai daerah dengan persentase kelolosan tertinggi di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Ia menegaskan, OMI bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan wadah untuk menumbuhkan tradisi kompetisi sehat, mengasah prestasi, serta memperkuat identitas madrasah. Karena itu, ia berpesan kepada peserta agar berkompetisi dengan semangat, sportivitas, dan mental juara.
Selain itu, Syahruddin memberikan apresiasi kepada para guru, pembina, dan pengawas yang telah mendampingi siswa dengan penuh dedikasi. “Semoga ada yang melaju hingga tingkat nasional dan mengharumkan nama Tojo Una-Una. Mari kita wujudkan tagline bersama: Madrasah Maju, Bermutu, Mendunia,” pungkasnya.
Dengan terselenggaranya OMI, diharapkan seluruh peserta dapat meningkatkan kualitas diri, membawa semangat positif bagi madrasah, serta menjadikan ajang ini sebagai pijakan menuju prestasi yang lebih gemilang di masa depan.
Kegiatan Pembukaan ini digelar di MA Alkhairaat Ampana Kota, yang dihadiri pula jajaran pejabat struktural Kantor Kemenag Tojo Una-Una, pengawas madrasah, kepala MI/MTs/MA, guru pembina, serta official pendamping.
Berita Selanjutnya
Read more
