Palu (Kemenag Sulteng) --- Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW adalah pelajaran besar bagi umat Nabi tentang kasih sayang Nabi terhadap umatnya. Demikian yang dikatakan Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu  kepada para pengurus DWP yang tergabung dalam Majlis Taklim  Al Ittihad dalam peringatan Isra Mikraj 1442 H (2021).

Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW  tersebut di adakan di Aula Kenkemenag, pada hari Rabu (24/03).

Nasruddin menyebutkan makna spirtualitas tahiyat didalam Salat saat dialog Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW menjadi cerminan kasih sayang Nabi kepada tuhan dan umatnya.

“Ketika Nabi mengatakan Attahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah (segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah) di jawab Allah dengan kalimat  Assalaamu'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya), dan Nabi menjawab dan meminta dengan Kalimat Assalaamu'Alaina Wa'Alaa Ibaadillaahishaalihiin (mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih),” terang nasruddin.

Kakankemenag Kota Palu itu mengatakan shalat yang merupakan perintah yang diberikan pada saat Isra Miraj itu hendaknya menjadi wujud cinta kasih kita kepada Allah dan Nabinya.

“Jika kita beribadah layaknya kekasih yang saling merindu, saya percaya kualitas dan kuantitas shalat kita akan menjadi lebih baik serta menjadi implementasi  spirit berkasih sayang antara hamba dan tuhannya,” tutur Nasruddin.

(fuad)