Palu (Kemenag Sulteng) - Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) kota Palu dan seluruh kabupaten di Sulteng periode 2023-2027 telah resmi dikukuhkan dalam sebuah acara virtual yang digelar pada Jumat (11/8/2023). Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Ulyas Taha, yang juga menjabat sebagai Ketua BKM Sulteng, memimpin prosesi pengukuhan ini.

Dalam arahannya, Ulyas menegaskan komitmen seluruh pengurus untuk bersama-sama membangun dan memakmurkan masjid melalui BKM di semua tingkatan. Ia juga menyampaikan selamat kepada seluruh anggota pengurus yang telah dikukuhkan dan menekankan pentingnya konsolidasi dengan pengurus BKM di tingkat kota, kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan.

"Meskipun pengukuhan ini dilakukan secara seremonial, namun momen ini mengandung makna mendalam tentang bagaimana kita membangun komitmen bersama untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan," ujar Ulyas.

Ulyas juga mengamati perkembangan fisik masjid di era ini, yang semakin maju dengan kehadiran gedung-gedung megah.

"Mengenai perkembangan masjid, kita dapat melihat pertumbuhan yang pesat, dengan banyaknya masjid megah yang mendominasi pemandangan fisik. Namun, tantangan yang masih dihadapi yakni bagaimana memastikan bahwa masjid tidak hanya menjadi bangunan megah secara visual, tetapi juga mampu memberikan makna yang dalam bagi kehidupan umat di sekitarnya," tegasnya.

Mengacu pada pesan Menteri Agama, Ulyas menyampaikan tiga poin penting. Pertama, masjid harus menjadi tempat yang nyaman, aman, dan sejahtera, sesuai dengan konsep BKM. Kedua, masjid diharapkan menjadi pusat kegiatan umat dengan mengembangkan nilai-nilai Islam Wasathiyah, yaitu nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif. Ini dapat menjembatani hubungan yang harmonis antara umat Islam dan komunitas lainnya. Ketiga, masjid dianggap sebagai wadah sinergi antara pemerintah dan umat, menciptakan komitmen bersama untuk kemajuan agama dan bangsa.

"Dalam konteks ini, tanggung jawab pembangunan masjid dan kesejahteraan umat bukanlah semata-mata tugas Kemenag, melainkan juga melibatkan berbagai ormas dan lembaga keagamaan lainnya. Saya harap pengurus BKM dapat meneruskan pesan-pesan Menteri Agama ini hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa, guna memastikan pesan-pesan kesejahteraan dan harmoni dapat meresap ke seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.

Pengukuhan pengurus BKM ini, lanjut Ulyas, menggambarkan simbol kehidupan keagamaan dan keragaman di Indonesia, terutama di Sulteng. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam usaha membangun kehidupan yang damai, harmonis, dan penuh kebersamaan melalui gerakan-gerakan keumatan dan kebangsaan yang diimplementasikan oleh BKM, dengan kerja sama yang erat bersama pemerintah daerah.

"BKM tidak hanya ditangani oleh Kemenag, melainkan juga melibatkan semua anggota ormas dan lembaga keagamaan. Keterlibatan semua pihak ini akan menjadi kekuatan bagi Kemenag dalam bersinergi langsung dengan masyarakat. Kemenag kota dan kabupaten memiliki peran penting dalam merangkul dan membangun bersama pengurus dari berbagai unsur ormas dan lembaga keagamaan di wilayah masing-masing," sebutnya.

"Dengan semangat sinergi yang kuat, saya yakin jika langkah-langkah ini terus dijalankan, BKM akan memegang peran sentral dalam pengembangan masjid yang sejahtera di tengah-tengah umat, sehingga tujuan tersebut dapat kita capai bersama," tutupnya.

Kegiatan pengukuhan turut dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Sulteng.