Morut(Kemenag Sulteng)-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Ulyas Taha, memberikan pembinaan kepada ASN Kementerian Agama Kab. Morowali Utara di aula gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu, Sabtu (4/11/2021).

Kegiatan pembinaan diikuti oleh seluruh ASN Kemenag Morowali Utara, baik pejabat Eselon IV, Kepala Madrasah, Kepala KUA dan JFT dan JFU di lingkungan Kementerian Agama Kab. Morowali Utara.

Dalam pembinaannya, Kakanwil Kemenag Sulteng menyatakan bahwa produk Kementerian Agama adalah sesuatu yang tidak nampak. Contohnya adalah Kerukukan Umat Beragama. Jika Kementerian Agama gagal dalam menciptakan kerukunan umat beragama maka akan berdampak besar bagi harga diri bangsa dan negara.

Membaca kondisi masyarakat saat ini, Ulyas Taha mengatakan bahwa terjadi tren peningkatan keinginan umat beragama untuk belajar agama. Namun katanya, peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan kecintaan kepada bangsa dan negara.

Ulyas Taha mengatakan tugas Kementerian Agama adalah mensosialisasikan pentingnya moderasi beragama, mulai dari tingkat pejabat hingga kalangan masyarakat. Menurutnya, negara Indonesia bukanlah negara agama, bukan juga negara sekuler, tetapi negara Indonesia adalah negara beragama.

"Indonesia adalah negara beragama yang didalamnya terdapat berbagai agama, dan terdapat berbagai perbedaaan, untuk itu, ia mengimbau jangan sampai perbedaan tersebut dipolitisi oleh kelompok-kelompok tertentu."

Tambahnya lagi, menghargai orang yang berbeda agama, bukan berarti mencampuradukkan ajaran agama. Menghargai agama lain tidak akan melemahkan akidah kita. Karena setiap agama mengajarkan kepada penganutnya bahwa agamanyalah yang paling benar. Menurutnya, menghargai agama orang lain tidak akan menghilangkan identitas pemeluk agama.

Olehnya, tugas ASN Kemenag untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peningkatan pemahaman keagamaan yang harus selaras dengan kecintaan kepada bangsa dan negara, pungkasnya.