kemenagparigi H. Mohamad Ahdal, S. Fil. I
24 Juli 2025 16:29:0
Parigi (Kemenag Sulteng) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Deteksi Dini Konflik dengan Penguatan Keagamaan”, Kamis, 24 Juli 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di aula lantai dua Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Parimo, dan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Parigi Moutong, H. As’at Latopada.
Dalam sambutannya, H. As’at menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini merupakan langkah awal dalam menangani persoalan-persoalan yang berpotensi menimbulkan konflik keagamaan di masyarakat.
“Sebagai pemangku kepentingan, kita semua wajib terlibat aktif dalam mendeteksi sejak dini benih-benih konflik yang bersumber dari perbedaan pemahaman keagamaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sekecil apa pun konflik, apabila tidak ditangani secara baik dan profesional, akan berpotensi menjadi masalah besar.
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh komponen, baik dari pemerintahan maupun organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, untuk bersama-sama mencegah konflik sejak dini di daerah yang kita cintai ini. Mari kita bergandengan tangan memberi solusi dan menyampaikan pesan damai kepada masyarakat agar negara kita tetap berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang damai dan sejahtera,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam, H. Darsono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda nasional yang dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia.
“Upaya ini dilakukan untuk mendeteksi potensi konflik sejak dini agar tidak berkembang menjadi konflik besar yang membutuhkan biaya dan tenaga besar untuk menyelesaikannya,” ujar Darsono.
Ia menambahkan, melalui forum ini, Kementerian Agama mengajak seluruh pihak untuk menjaga keharmonisan sosial dengan menyampaikan pemahaman moderasi beragama dan pesan-pesan damai di tengah keluarga dan masyarakat.
“Selain itu, kita juga perlu terus berkoordinasi dan memantau keberadaan kelompok-kelompok radikal dan paham ateisme yang berpotensi memicu konflik di tengah masyarakat,” tegasnya.
Adapun peserta FGD berjumlah 20 orang, terdiri atas; Kepala Kantor Kemenag Parigi Moutong, Perwakilan Polres Parigi Moutong, Perwakilan Kejaksaan Negeri Parigi, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Penyuluh Agama Islam, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Parigi Moutong, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Parigi Moutong, Pengurus Komda Alkhairaat Parigi Moutong, Pengurus Al-Wahda, dan sejumlah pengurus ormas keagamaan lainnya di Kabupaten Parigi Moutong. (Ahdal)