KaKanwil Sulteng Tinjau Pembangunan Gedung RKB di MTsN 4 Parigi 14.143 Peserta Lulus Uji Kompetensi Mahasiswa PPG Kemenag Angkatan I MAN Biau Peringati Maulid 1445 H, Menyebar Keteladanan Dalam Jejak Nabi NGOPI Zona Tolitoli dan Buol, Inovasi untuk Perkembangan Pendidikan Islam
Zidiarman Kontributor
8 April 2024 21:0:0 66

Kemenag Sulteng Gelar Rukyatul Hilal 1 Syawal 1445 H di Marana

Ket: Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng memberikan arahan pada Rukyatul Hilal 1445 H / 2024 M yang dilaksanakan oleh Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng bekerjasama dengan BMKG Palu bertempat di gedung Hisab dan Rukyat Kemenag Sulteng di desa Marana Kec.  Sindue,  Selasa,  9/4/2024


Palu (Kemenag Sulteng) - Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, yang diwakili oleh Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng memberikan arahan pada Rukyatul Hilal 1445 H / 2024 M yang dilaksanakan oleh Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng bekerjasama dengan BMKG Palu bertempat di gedung Hisab dan Rukyat Kemenag Sulteng di desa Marana Kec.  Sindue,  Selasa,  9/4/2024

Kabid Bimais Kanwil Kemenag Sulteng, H. Junaidin dalam arahannya berharap agar kegiatan ini berjalan lancar dan menghimbau seluruh masyarakat Sulteng menunggu hasil sidang itsbat dari Kemenag RI untuk penetapan dari pemerintah.

H. Junaidin mengatakan bahwa kegiatan ini sebuah komitmen terhadap umat sehingga Kemenag Sulteng  melakukan proses sesuai prosedur dalam penentuan awal syawal dengan melakukan Rukyatul Hilal sesuai anjuran syariat Islam.

Kakanwil melalui kabid Bimais mengharapkan agar hilal dapat terlihat di Sulteng karena secara hisab hilal berpotensi bisa terlihat dan menurut ketentuan MABIMS Ketinggian Hilal itu terpenuhi secara hisab berpotensi untuk dilihat, ujar Kabid Bimais

 “Hasil Hisab dan Rukyat ini akan dilaporkan ke Kemenag pusat sebagai bahan penentuan 1 Syawal yang akan dibahas dalam sidang itsbat di Kemenag RI” kata H. Junaidin

Menurut pemaparan Hasil Hisab Lembaga Falakiah Madinatul Ilmi Dolo oleh Ust. Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa ijtima akhir ramadhan terjadi pada hari selasa, 9/4/2024 jam 02.00, ijtima terjadi pukul 02.22 wita dini hari dan tinggi hilal mar’I 6° 7’ 22,8” umur bulannya 15 jam, elongasinya sudut matahari dan bulan  9° 14’ 9,6"  dan hasil tersebut sudah memenuhi Kriteria MABIMS bahwa tinggi hilal minimal 3° dan sudut elongasi minimal  6,4°  dan umur bulan minimal 8 jam dan matahari terbenam pukul 18.05.

Dari Stasiun Geofisika BMKG Palu, Ibu Nurhayati menjelaskan bahwa kemungkinan hilal dapat terlihat di Marana dimana  konjungsi atau ijtima’ terjadi pada pukul 02.40,7 dan potensi  tinggi hilalnya 6° 2’ 3” umur bulannya 15 jam 44’ 33”.

Laporan dari Bimas islam Kanwil Kemenag Sulteng bahwa ada 2 titik pemantauan hilal yang ada di sulteng yaitu di desa Marana Kab. Donggala dan di desa Pakoa Kec. Pagimana Kab. Banggai

Diakhir arahannya Kabid Bimas Islam mewakili keluarga besar Kemenag mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin 1 Syawal 1445 H/2024 M dan setelah memberikan arahan Kabid Bimais bersama para tamu menuju menara hilal untuk melihat secara langsung pemantauan hilal  yang dilakukan oleh BMKG.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pengadilan Agama Sulteng, Pengadilan Agama Kab. Donggala, Lajnah Falakiah Madinatul Ilmi Dolo, MUI Sulteng dan Kepala Kemenag Kab. Donggala, Ormas Islam, Tokoh masyarakat, RRI dan berbagai media.

Akhirnya Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1445H/2024 M jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Selasa 8/4/2024.

 “Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H, Selasa (9/4/2024).

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. "Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia ketinggian hilal berada di antara 4° 52‘ 43“ sampai dengan 7° 37‘ 50“, dan sudut elongasi antara 8° 23‘ 41“ sampai 10° 12‘ 56“," kata Menag.

Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1445 H, telah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Diketahui, pada 2016 Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan posisi demikian, lanjut Menag, maka secara astronomis atau hisab, hilal dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.

Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag di 127 titik di Indonesia. "Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua, yang tersebar di 127 titik," ungkap Menag.

 

Tags terkait: Bimas Islam
Editor: Zidiarman
Fotografer: Zidiarman
HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex